LIBURAN AYAM 2018
LIBURAN AYAM 2018
(Oleh: Rani Guru MPN 7 Tambun
Selatan)
Liburan
tahun ini merupakan liburan yang paling berkesan dan sangat indah. Sangat
berkesan karena lburan tahun ini sampai hampir 40 hari . Pada liburan tahun
ini, zaki berkesempatan memelihara ayam. Sebenarnya setiap liburan Zaki selalu
meminta untuk diperbolehkan memelihara satu hewan peliharaan. Tetapi selalu
dilarang oleh ibunya.
“umi,
Zaki memelihara ayam ya?” Tanya Zaki kepada Ibunya.
“tidak.”
Sahut umi
“sekali
ini saja umi,” rengek Zaki
“
iya umi, boleh ya” kedua adik Zaki, Sakha dan Arkan, merengek dengan nada
memaksa
“Ya
sudah, kalian boleh memelihara ayam
liburan ini, tapi dengan syarat harus dirawat dengan baik dan dijaga
kebersihannya.” Jawab Umi Zaki dengan nada mengancam
“
asyik….” Teriak Zaki, Sakha dan Arkan dengan bahagia
Zaki, Sakha dan arkan
pun segera menuju ke dalam kamar dan mengambil uang dalam dompet mereka
masing-masing. Uang itu adalah uang hasil menabung mereka ketika berlibur
lebaran ke rumah Nenek di Jawa.
“umi, kita beli ayam
dulu ya….” Teriak Zaki
“ Iya, hati-hati.
Ingat, satu orang hanya boleh membeli satu ekor ayam.” Tegas umi zaki
Tanpa menunggu lama
mereka bertiga segera menaiki motor dan menuju kearah peternak ayam di bundaran
dekat rumah. Zaki adalah anak tertua di keluarga tersebut, tetapi masih
terlihat sangat kekanak- kanakan. Zaki berumur 14 tahun, Sakha berumur 10 tahun
dan Arkan berumur 8 tahun.
Zaki duduk di depan
karena dialah yang menyetir motor, sedangkan Arkan di tengah dan Sakha di
belakang. Tak berapa lama, sampailah mereka ke tempat peternakan tersebut.
“ Abang, beli ayam tiga”
Arkan berteriak sambil memanggil penjual ayam
“Arkan, kamu beli ayam
tiga untuk siapa?” Tanya Zaki
“ untuk aku.” Jawab
Arkan
“Arkan, kata Umi, satu
orang hanya boleh beli satu” bisik Sakha ke telinga Arkan.
Zaki segera mengikuti
perkataan Arkan, “ saya juga tiga, Bang.”
“ Mas Zaki, tidak boleh
tiga.”bantah Sakha dengan keras .
“ Umi kan tidak ada dan
tidak lihat.” Tegas Zaki dan kemudian tertawa terbahak-bahak.
“ Bang, aku juga tiga.”
Pinta Sakha kepada Bapak penjual ayam.
Bapak
penjual ayam segera menyiapkan 9 ekor ayam untuk Zaki, Sakha dan Arkan. Dan
segera memberikan ayam-ayam tersebut.
“Berapa
harganya, Bang?” Tanya Zaki
“Satunya
Rp. 6.000,-. Jadi semuanya Rp. 54.000,-.” Jawab penjual ayam
Kemudian Zaki
mengeluarkan uang Rp. 100.000 dan langsung memberikannya kepada penjual ayam. Lalu,
penjual ayam memberikan kembalian kepada Zaki. Setelah Zaki berterima kasih,
dia pun segera menyalakan motor dan menuju rumah.
Sesampainya dirumah,
Zaki, Sakha dan Arkan segera masuk ke rumah dan menaiki tangga menuju ke lantai
2. Mereka menaiki tangga dengan perlahan supaya ibunya tidak mengetahui kalau
mereka membeli ayam lebih dari satu ekor per orang. Mereka berencana menyembunyikan
ayam-ayam tersebut di atas. Tetapi naas, ibunya mengetahui kebohongan mereka.
“Zaki, Sakha dan Arkan,
beli ayam berapa?” Tanya ibunya Zaki
“tiga, umi.” Jawab
Zaki.
“Hanya tiga, harus
jujur, tidak boleh bohong.” Tegas ibunya Zaki.
“ Iya Umi. Maaf,
sebenarnya kita beli 9 ekor Ayam.” Sahut Zaki.
“ Ya ampun Zaki, kenapa
beli ayam sebanyak itu? Untuk apa?”
“Maaf Umi,” jawab Sakha
dan Arkan.”kita janji akan merawatnya dengan baik”
“ Ya sudah, Umi pegang
janji kalian.”
Mereka segera
menyiapkan kandang untuk ayam-ayam tersebut dan memberikan makan. Mereka tampak
sangat bahagia.
Keesokkan harinya
mereka bangun sangat pagi, segera menuju beranda dan memberi makan ayam-ayam
mereka. Mereka duduk sangat lama di beranda hanya untuk melihat polah tingkat
ayam-ayam mereka. Biasanya hanya ada satu hal yang dapat menyita perhatian
mereka cukup lama. Hal tersebut bernama handphone.
Beberapa saat kemudian,
terlihat zaki menghubungi neneknya melalui telpon. Pembicaraan mereka terlihat
sangat serius dan berlangsung cukup lama. Sepertinya tidak ada yang dapat
mengganggu percakapan tersebut. Setelah percakapan selesai, Zaki segera
menghampiri ibunya
“Umi, kata mbah putri,
ayamnya harus dikasih vitamin.” Cerita Zaki pada Ibunya.
“untuk apa, Zaki?”Tanya
ibunya.
“Kata mbah putri supaya
sehat dan cepat besar.” Jawab Zaki
“Umi sangat bangga,
Zaki sangat perhatian pada ayam Zaki, dirawat yang benar ya.…”
Zaki
memang sangat pehatian kepda ayamnya, sangat berbeda dengan kedua adiknya.
Tetapi memang terdapat perbedaan yang cukup mencolok diantara ayam-ayam yang di
urus Zaki dengan ayam-ayam yang di urus oleh adik-adiknya setelah beberapa
minggu.
“Umi,
lihat ayam-ayamku. Merka semua besar-besar dan gemuk, hehehe…” Zaki tertawa
terpingkal-pingkal karena senang melihat hasil kerja kerasnya selama beberapa
minggu.
“
Wah, iya. Ayam-ayam Mas Zaki besar-besar. Dikasih apa Mas? Tanya umi
“
Pertama-tama, aku kasih makan yang banyak, seperti aku. Karena aku makan banyak
jadi aku gemuk…. Hehehe…” jawab Zaki
“lalu….”
Tanya ibu penasaran
“
Lalu, aku kasih vitamin yang banyak. Kadang-kadang sisa vitaminnya aku kasih ke
ayam Arkan. Jadi ayam Arkan juga besar-besar. Tapi ayam Sakha masih sangat
kecil….kasihan ya mi.”papar Zaki
“
Tapi ingat ya Mas zaki, Sakha, dan Arkan. Kegiatan memelihara ayam ini hanya
sampai akhir bulan depan. Karena rumah kita kecil, dan semakin besar ayam,
semakin akan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Jadi kegiatan ini hanya untuk
menembah pengalaman Zaki tentang beternak.
“Yaaaah….”
Teriak Sakha dan Arkan.
“tapi liburannya
menyenangkan kan?” Ibu mencoba menghibur ketiga anaknya.
“ iya, sangat
menyenangkan. Liburan ayam....” jawab Sakha.
“liburan depan,
pelihara kambing ya mi… jadinya liburan kambing” Arkan menambahkan.
“oh tidak….” Ibu
mengusap-usap kepalanya karena pening mendengar liburan kambing 2019”
BIOGRAPHY
|
Penulis kini bekerja sebagai guru di SMPN 7
Tambun Selatan. Selain sebagai guru beliau juga aktif sebagai pengurus di MGMP
Bahasa Inggris kabupaten Bekasi.
Comments
Post a Comment